Senin, 02 Desember 2013

MENGAMBIL ALIH PENCIPTAAN KEHIDUPAN (1)

     Implisit dalam pemahaman kita yang terus bertambah mengenai mekanisme fungsi-fungsi fisiologis mendasar adalah peningkatan kemampuan kita untuk memperbaiki atau mengkopensasi fungsi yang terganggu atau untuk memanipulasi berbagai fungsi demi kepentingan kita. Sebagian besar kemajuan dalam bidang teknologi biomedis disambut sebagai cara-cara baru untuk menyelamakan, memperpanjang, atau meningkatkan  kehidupan manusia. Namun salah satu bidang teknologi baru yang mengontrol proses-proses biologis telah mengundang kontroversi moral, etis dan legal yang luas yaitu, kekuatan kita untuk menentukan eksitensi individu baru. Kemajuan-kemajuan teknologi yang berkaitan dengan reproduksi telah membuka banyak jalan baru bagi mereka yang ingin mengotrol keturunan mereka melalui cara-cara artifisial. Daftar singkat mengenai kemampuan yang sudah tersedia atau sedang dikembangkan berikut ini akan menunjukkan bagaimana luasnya kontrol kita atas generasi masa depan:
     Tersedia berbagai metode kontrasepsi untuk menghidari kehamilan dengan mencegah penyatuan sel telur dan sperma atau, setelah bersatu, mencegah telur yang dibuahi tertanam di uterus untuk berkembang menjadi manusia baru.

    Kehamilan yang tidak diingainkan dapat diakhiri denan beberapa cara aborsi yang menyingkirkan individu yang sedang berkembang dari lingkugannya di uterus.

     Anak yang belum lahir dapat "dilihat" (tanpa mengganggunya) di dalam rahim ibunya melalui teknik ultrasonografi. Selain itu, sampel sel anak itu dapat diekstraksi melalui amniosentesis atau biopsi plasenta dan dianalisis untuk menentukan ada atau tidaknya berbagai penyakit genetik. Jika ditemukan defek, orang tua harus membuat keputusan sulit, yaitu apakah akan menghentikan kehamilan atau membiarkan anak dengan gangguan fisik atau mental lahir ke dunia.

    Sperma dapat dibekukan dan disimpan di dalam bank sperma tempat seorang wanita dapat "berbelanja" membeli "bapak" dengan sifat tertentu untuk calon anaknya, wanita tersebut kemudian dapat menjalani inseminasi buatan dengan sperma pilihannya dan mengalami kehamilan dan persalinan normal tanpa partisipasi aktif atau bahkan tampa sepengetahuan sang "bapak".

     Wanita mandul (infertil) yang tidak mengalami ovulasi (tidak mengeluarkan sel telur) dapat diberi "pil penyubur", yaitu hormon untuk merangsang ovulasi.

     Wanita yang mandul akibat penyumbatan mekanis di saluran tempat penyatuan sel telur dan sperma masih dapat mengandung anak sendiri dengan teknik fertilisasi in vitro, atau sering disebut sebagai teknik "bayi tabung". Setelah memacu ovulasi multipel dengan hormon, doker mengumpulkan telur-telur melalui sebuah inisiasi kecil di abdomen wanita bersangkutan. Sel-sel telur tersebut kemudian diinkubasikan dengan sperma dari calon ayah. Jika terjadi fertilissasi di lingkungan "tabung reaksi" ini, telur yang telah dibuahi ditaruh di uterus ibu, agar dapat berkembang seperti telur yang dibuahi secara alamiah.

     Fertilisasi in vitro sering menyebabkan fertilisasi lebih dari satu sel telur. mudigah hidup yang tidak digunakan dapat dibekukan untuk digunakan pada masa mendatang.

    Karena banyak telur yang dibuahi secara eksternal gagal melakukan implantasi pada saat dimasukkan ke uterus, diciptakan beberapa variasi dari teknik fertilisasi in vitro. Pada gamete intra-Fallopian transfer (GIFT), sel telur yang belum dibuahi dicampur dengan sperma dan dimasukkan ke dalam oviduktus (tuba Fallopii). Dengan demikian, prosedur ini melangkahi (bypass) sumbatan mekanis di oviduk duktus bagian atas sementara memungkinkan fertilisasi dan implantsi berlangsung secara alamiah. Pada zygote intra-Fallopian transfer (ZIFT), suatu zigot yang berasal dari fertilisasi in vitro diletakkan di oviduktus dan bukan di uterus sehingga zigot itu dapat dengan santai turun sebelum tertanam seperti yang biasa dilakukan zigot. Dengan menggunakan teknik GIFT dan ZIFT, klinik infertilitas melaporkan peningkatan angka implantsi dua sampai tiga kali lipat dibandingkan  dengan prosedur fertilisasi in vitro biasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.